SISTEM OPERASI
1) Peranan Sistem Operasi Dalam
Struktur Sistem Komputer
Dalam
struktur sistem komputer, Sistem Operasi merupakan perangkat lunak lapisan
pertama yang diletakkan pada media penyimpan (hard disk) di komputer. Sementara
itu perangkat lunak lainnya berada padai lapisan ke dua. Gambar dibawah ini
menjelaskan sistem operasi dalam struktur sistem computer
Computer
hardware adalah semua bagian fisik dari komputer, dan
dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya,
dan perangkat lunak yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam
menyelesaikan tugasnya. Batasan antara perangkat keras dan perangkat lunak akan
sedikit buram jika berbicara mengenai firmware, karena firmware
ini adalah perangkat lunak yang "dibuat" atau di tanam ke dalam
perangkat keras.
Utilities merupakan perangkat lunak
komputer yang didisain untuk membantu proses analisis, konfigurasi, optimasi,
dan membantu pengelolaan sebuah komputer ataupun sistem. Utilitas memfokuskan
penggunaannya pada optimalisasi fungsi dari infrastruktur yang terdapat dalam
sebuah komputer. Fungsi tersebut antara lain backup data, pemulihan sistem atau
data, kompresi data, penanganan virus dll.
aplication programs adalah perangkat lunak aplikasi
yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan tugas-tugas yang
diinginkan pengguna. Pengguna dapat melakukan berbagai hal dengan komputer
seperti mengetik, melakukan permainan, merancang gambar dll. Beberapa program
aplikasi digabung bersama menjadi suatu paket yang disebut paket atau suite
aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan
OpenOffice.org,
Sistem Operasi mempunyai fungsi
dan peranan yang sangat penting dalam sistem komputer. Peranan dan fungsi
sistem operasi tersebut antara lain ialah :
1. Sebagai kernel, yaitu
program yang secara terus-menerus berjalan (running) selama komputer
dijalankan.
2. Sebagai Guardian: yaitu
menyediakan kontrol akses yang melindungi file dan memberikan pengawasan kepada
proses pembacaan, penulisan atau eksekusi data dan program..
3. Sebagai Gatekeeper: mengendalikan siapa saja yang
berhak masuk (log) kedalam sistem dan mengawasi tindakan apa saja yang dapat
mereka kerjakan ketika telah log dalam sistem.
4. Sebagai Optimizer: Mengefisienkan perangkat keras
komputer sehingga nyaman untuk dioperasikan oleh pengguna, menjadwal input oleh
pengguna, pengaksesan basis data, proses komunikasi, dan pengeluaran (output)
untuk meningkatkan kegunaan.
5. Sebagai Coordinator : menyediakan fasilitas sehingga
aktivitas yang kompleks dapat diatur untuk dikerjakan dalam urutan yang telah
disusun sebelumnya.
6. Sebagai Programm Controller
program pengontrol yaitu program yang digunakan untuk mengontrol program
aplikasi lainnya.
7.
Sebagai Server: untuk menyediakan layanan yang sering dibutuhkan
pengguna, baik secara eksplisit maupun implisit, seperti mekanisme akses file,
fasilitas interupt.
8. Sebagai Accountant: mengatur waktu CPU (CPU time), penggunaan memori, pemanggilan perangkat I/O (masukan/keluaran), disk storage dan waktu koneksi terminal.
9. Sebagai interface (antar muka) yang menjembatani pengguna dengan perangkat keras, menyediakan lingkungan yang bersahabat dan mudah digunakan (User Friendly). Sehingga pengguna tidak dirumitkan oleh bahasa mesin atau perangkat level bawah
10. Sistem resources manager : yaitu sebagai pengelola seluruh sumber daya sistem komputer.
11. Sebagai Virtual Machine, yang menyediakan layanan seperti menyembunyikan kompleksitas pemrograman dan menyajikan fasilitas yang lebih mudah untuk menggunakan hardware.
8. Sebagai Accountant: mengatur waktu CPU (CPU time), penggunaan memori, pemanggilan perangkat I/O (masukan/keluaran), disk storage dan waktu koneksi terminal.
9. Sebagai interface (antar muka) yang menjembatani pengguna dengan perangkat keras, menyediakan lingkungan yang bersahabat dan mudah digunakan (User Friendly). Sehingga pengguna tidak dirumitkan oleh bahasa mesin atau perangkat level bawah
10. Sistem resources manager : yaitu sebagai pengelola seluruh sumber daya sistem komputer.
11. Sebagai Virtual Machine, yang menyediakan layanan seperti menyembunyikan kompleksitas pemrograman dan menyajikan fasilitas yang lebih mudah untuk menggunakan hardware.
2) Arsitektur Sistem Operasi
Arsitektur perangkat lunak adalah
merupakan struktur-struktur yang menjadikan landasan untuk menentukan
keberadaan komponen-komponen perangkat lunak, metode atau cara untuk mengelola
(organisasi) komponen-komponen tersebut untuk saling berinteraksi. Komponen
tersebut merupakan program-program bagian (prosedur, fungsi) yang akan
dieksekusi oleh program utama.
Arsitektur system operasi adalah
merupakan arsitektur perangkat lunak yang digunakan untuk membangun suatu
perangkat lunak sistem operasi yang akan digunakan dalam sistem komputer.
Perkembangan arsitktur system operasi modern ini semakin komplek dan rumit
sehingga memerlukan sistem operasi yang dirancang dengan sangat hati-hati,
cermat dan tepat agar dapat berfungsi secara optimum dan mudah untuk
dimodifikasi.
Sistem
operasi merupakan kumpulan dari program-program (prosedur,fungsi, library)
dimana prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila
diperlukan”. Sistem pemanggilan program untuk mendapatkan layanan dari sistem
operasi tersebut dikenal dengan nama System Call atau API
(aplication programming interface). Berbagai ragam Arsitektur system operasi
moderen diantaranya adalah : 1) System Monolitik. 2) System Berlapis. 3) System
Client/server. 4) System Virtual mesin dan 5) System Berorientasi objek.
a) Sistem monolitik
Sistem
monolitik Merupakan struktur sistem operasi sederhana yang dilengkapi dengan
operasi “dual” pelayanan {sistem call} yang diberikan oleh sistem operasi.
Model sistem call dilakukan dengan cara mengambil sejumlah parameter pada
tempat yang telah ditentukan sebelumnya, seperti register atau stack dan
kemudian mengeksekusi suatu intruksi trap tertentu pada monitor mode.
Gambar Sistem call pada Model
struktur monolitik sistem operasi
Gambar Model struktur monolitik
sistem operasi
Pada model ini, tiap-tiap sistem
call memiliki satu service procedure. Ulitity pro-cedure mengerjakan segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh beberapa service procedure, seperti mengambil data
dari user program. Mekanisme dan prinsip kerja model struktur monolitik sistem
operasi ini adalah sebagai berikut:
User program melakukan “trap”
pada karnel
Intruksi berpindah dari user mode ke monitor modedan mentransfer
control ke sistem operasi.
Sistem operasi mengecek parameter-parameter dari pemanggilan
tersebut, untuk menentukan sistem call mana yang memanggil.
Sistem operasi menunjuk ke suatu table yang berisi slot ke-k
yang menunjuk sistem call K (Kontrol).
Kontrol akan dikembalikan kepada user program, jika sistem call
telah selesai mengerjakan tugasnya. Tatanan ini memberikan suatu struktur dasar
dari sistem operasi sebagai berikut :
- Program utama meminta service procedure.
- Kumpulan service procedure yang dibaca oleh sistem call.
- Kumpulan utility procedure yang membantu service procedure.
Keunggulan dari system Monolitik ini adalah: layanan terhadap
job-job yang ada bisa dilakukan dengan cepat karena berada pada satu ruang
alamat memory. Sementara itu kelemahan dari system Monolitik adalah:
Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit dilakukan karena
tidak dapat dipisahkan dan dilokasikan,
Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan.
Kurang efisien dalam penggunaan memori dimana setiap computer
harus menjalankan kernel yang besar sementara tidak memerlukan seluruh layanan yang
disediakan kernel.
Kesalahan pemrograman di satu bagian kernel menyebakan matinya
seluruh sistem
b) Sistem berlapis
Teknik pendekatan struktur sistem berlapis sistem operasi pada
dasarnya dibuat menggunakan pendekatan top-down, semua fungsi ditentukan
dan dibagi menjadi komponen komponen. Modularisasi sistem dilakukan dengan cara
memecah sistem operasi menajdi beberapa lapis (tingkat). Lapisan terendah
(layer 0) adalah perangkat keras dan lapisan teratas (layer N) adalah user interface.
Dengan system modularisasi, setiap lapisan mempunyai fungsi (operasi) tertentu
dan melayani lapisan yang lebih rendah.
System operasi pertama kali yang
memakai system berlapis adalah THE. System operasi THE yang dibuat oleh
Dijkstra
Pada dasarnya system operasi
berlapis dimaksudkan untuk mengurangi kompleknya rancangan dan implementasi
dari suatu system operasi. Contoh sistem operasi yang menggunakan sistem ini
adalah: UNIX termodifikasi, THE, Venus dan OS/2
Gambar Model struktur sistem
operasi berlapis
Keuntungan dari model struktur
sistem operasi berlapis adalah memiliki semua keunggulan rancangan modular.
Sistem terbagi dalam beberapa modul, setiap modul dan lapisan bisa dirancang,
di uji, secara independen sehingga jika terjadi suatu kesalahan mudah untuk
menanganinya. Sementara kelema-han dari sistem ini adalah semua fungsi-fungsi
dari sistem operasi harus ter-dapat di masing-masing lapisan, jika terjadi
suatu kesalahan bisa jadi semua lapisan harus diprogram ulang.
c) Sistem Mesin virtual
Konsep dasar dari mesin virtual
ini tidak jauh berbeda dengan pendekatan sistem terlapis dengan tambahan berupa
antarmuka yang menghubungkan perangkat keras dengan kernel untuk tiap-tiap
proses. Mesin virtual menyediakan antar muka yang identik untuk perangkat keras
yang ada. Sistem operasi ini membuat ilusi atau virtual untuk beberapa proses,
masing-masing virtual proses mengeksekusi prosessornya dan memorinya (virtual)
masing masing.
Meskipun konsep ini cukup baik,
namun cukup komplek untuk diimple-mentasikan, karena system menggunakan metode dual-mode.
Mesin virtual hanya dapat berjalan pada monitor-mode jika berupa sistem
operasi, se-dangkan mesin virtual itu sendiri berjalan dalam bentuk user-mode.
Konsek-uensinya, baik virtual monitor-mode maupun virtual user-mode harus
dijalankan melalaui physical user mode. Hal ini menyebabkan adanya
transfer dari user-mode ke monitor-mode pada mesin nyata, yang
juga akan menyebabkan adan-ya transfer dari virtual user-mode ke virtual
monitor-mode pada mesin virtual. Sumber daya (resource) dari
computer fisik dibagi untuk membuat mesin virtual. Penjadwalan CPU dapat
membuat penampilan bahwa user mempunyai proses-sor sendiri. Spooling dan
system file dapat menyediakan card reader virtual dan line printer virtual.
Terminal time sharing pada user melayani sebagai console operator mesin
virtual. Contoh sistem operasi yang memakai mesin virtual ada-lah IBM S/370 dan
IBM VM/370.
Teknik ini berkembang menjadi
sistem operasi emulator, shingga system operasi dapat menjalankan aplikasi-aplikasi
untuk system operasi lain. Sistem operasi MS-Windows NT dapat menjalankan
aplikasi untuk MS-DOS, OS/2 mode teks dan aplikasi Win16. aplikasi tersebut
dijalankan sebagai input bagi subsistem di MS-Windows NT yang mengemulasikan
system calls yang di-panggil aplikasi dengan Win32 API ( Sistem Call di
MS-Windows NT).
Keuntungan dan kerugian konsep
mesin virtual adalah sebagai berikut:
Mesin virtual menyediakan
proteksi yang lengkap untuk sumber daya system sehingga masing-masing mesin
virtual dipisahkan mesin virtual yang lain. Isolasi ini tidak memperbolehkan
pembagian sumber daya secara langsung.
Sistem mesin virtual adalah
mesin yang cocok untuk riset dan pengembangan system operasi. Pengembangan
system dikerjakan pada mesin virtual, termasuk di dalamnya mesin fisik dan
tidak mengganggu operasi system yang normal.
Konsep mesin virtual sangat
sulit untuk mengimplementasikan kebutuhan dan duplikasi yang tepat pada mesin
yang sebenarnya.
d) Sistem operasi client server
Sistem operasi modem memiliki
kecendrungan untuk memindahkan kode ke lapisan yang lebih tinggi dan menghapus
sebanyak mungkin, kode-kode tersebut dari sistem operasi sehingga akan
meninggalkan keruel yang minimal. Konsep ini biasa diimplementasikan dengan dengan
cara menjadikan fungsi-fungsi yang ada pada sistem operasi menjadi user proses.
Jika satu proses minta untuk dilayani, misalnya satu blok file, maka user
proses {disini dinamakan: Client proses} mengirim permintaan tersebut ke user
proses. Server proses akan melayani permintaan tersebutkemudian mengirimkan
jawabannya kembali. Semua pekerjaan keruel dilakukan pada pengendalian
komunikasi antara client dan server. Dengan membagi sistem operasi menjadi
beberapa lapisan, dimana tiap-tipa bagian mengendalikan satu segi sistem,
seperti pelayanan file, pelayanan proses, pelayanan terminal, atau pelayanan
memori, maka tiap-tiap bagian menjadi lebih sederhana dan dapat diatur selain
itu, oleh karena semua server berjalan pada user mode proses, dan bukan merupakan
monitor mode, maka server tidak dapat mengakses hardware secara lansung.
Akibatnya, jika terjadi kerusakan pada file server, maka pelayanan file akan
terganggu. Namun hal ini tidak akan sampai menganggu sistem lainnya.
Masalah yang sering terjadi pada
system client –server adalah tidak semua tugas dapat dijalankan di tingkat
pemakai, tapi kesulitan ini dapat di atas dengan:
Proses server kritis tetap di
kernel, yaitu proses yang biasanya berhubungan dengan hardware.
Mekanisme ke kernel seminimal mungkin
sehingga pengaksesan ruang pemakai dapat dilakukan secepat mungkin
Gambar Model struktur sistem
operasi client server
Gambar Model client server pada
jaringan terdistribusi
Keuntungan dari model client
server ini antara lain adalah sebagai berikut:
Dapat diadaptasikan pada sistem
terdistribusi.
Jika suatu client berkomunikasi
dengan server dengan cara mengirimkan pesan, maka server tidak perlu tahu
apakah pesan itu dikirim oleh dan dari mesin itu sendiri {local} atau dikirim
oleh mesin yang lain melalui jaringan.
Pengembangan dapat dilakukan
secara modular
Kesalahan pada
suatu subsistem tidak menganggu subsistem lain sehingga tidak mengakibatkan
system mati secara keseluruhan
Sedangkan
kelemahan dari system client-server adalah : Pertukaran pesan dapat menjadi
bottleneck dan Layanan dilakukan secara “lambat” karena harus melalui pertukaran
pesan antar client-server
e) Sistem
Berorientasi Obyek
Layanan Sistem
operasi sebagai kumpulan proses untuk menyelesaikan pekerjaannya, yang sering
disebut dengan system operasi bermodel proses, sedangkan layanan system operasi
sebagai objek disebut dengan system operasi berorentasi objek. Pendekatan objek
dimaksudkan untuk mengadopsi keunggulan dari teknolgi berorientasi objek.
Pada system
operasi berorientasi objek, layanan diimplementasikan sebagai kumpulan objek,
masing-masing objek diberi tipe yang menandai property objek seperti proses,
dirktori, berkas, dan sebagainya. Dengan memanggil operasi yang didefinisikan
di objek, data yang berada dalam objek tersebut dapat diakses dan dimodifikasi
Contoh dari
system operasi berorentasi objek antara lain adalah: 1) Eden 2) Choices 3)
X-kernel. 4) Medusa. 5) Clunds. 6) Amoeba. 7) Muse. 8) Sistem operasi
MS-Windows NT mengadopsi beberapa teknologi berorientasi objek tapi tidak secara
keseluruhannya.
c. Rangkuman
Sistem operasi
mempunyai peranan yang penting dalam sistem komputer. Fungsi dan peranan sistem
operasi antara lain adalah sebagai kernel, guardian, gatekeeper, optimizer,
coordinator, program controller, acountant, interface, resources manager dan
virtual machine. Perkembangan sistem operasi sangat pesat seiring dengan
perkembangan teknologi. Perkembangan sistem operasi berkaitan erat dengan
perkembangan arsitektur perangkat lunak. Arsitektur perangkat lunak terdiri
dari struktur atau komponen penyusun sistem meliputi kode kode program
(fungsi,prosedur library). Arsitektur system operasi adalah arsitektur
perangkat lunak yang digunakan untuk membangun perangkat lunak sistem operasi
dan digunakan dalam sistem komputer. Berbagai ragam Arsitektur system operasi
moderen diantaranya adalah : 1) System Monolitik. 2) System Berlapis. 3) System
Client/server. 4) System Virtual mesin dan 5) System Berorientasi objek.
Bagikan
Sistem Operasi Part2
4/
5
Oleh
HAPPIES SHOPE